Sedekah
adalah penolak bala, penyubur pahala, dan melipat gandakan rezeki;
sebutir benih menumbuhkan tujuh ulir, yang pada tiap-tiap ulir itu
terjurai seratus biji. Ertinya, Allah yang Maha Kaya akan membalasnya
hingga tujuh ratus kali lipat. Masya Allah!
Sahabat, betapa
dahsyatnya sedekah yang dikeluarkan di jalan Allah yang disertai dengan
hati ikhlas, sampai-sampai Rasul sendiri membuat perbandingan. Dalam
sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik,
Rasulullah
SAW bersabda, "Allah SWT menciptakan bumi, maka bumi pun bergetar. Lalu
Allah pun menciptakan gunung dengan kekuatan yang telah diberikan
kepadanya, ternyata bumi pun terdiam. Para malaikat tertanya-tanya akan
penciptaan gunung tersebut. Kemudian mereka bertanya, 'Ya Rabbi, adakah
sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada gunung?'. Allah
menjawab, ' Ada , yaitu besi'. Para malaikat pun kembali bertanya, 'Ya
Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari
besi?'.Allah menjawab, ' Ada , yaitu api'.
Bertanya kembali
para malaikat, 'Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih
kuat dari api?'. Allah menjawab, ' Ada , yaitu air'. 'Ya Rabbi adakah
sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari air?' tanya para
malaikat.
Allah pun menjawab, ' Ada , yaitu angin'. Akhirnya
para malaikat bertanya lagi, 'Ya Allah adakah sesuatu dalam
penciptaan-Mu yang lebih dari semua itu?'.Allah yang Maha kaya menjawab,
' Ada , yaitu amal anak Adam yang mengeluarkan SEDEKAH dengan tangan
kanannya sementara tangan kirinya tidak mengetahuinya' ." Subhanallah...
Pengertian Sedekah: Terdapat dua jenis sedekah iaitu sedekah wajib dan
sedekah sunat. Sedekah wajib ialah zakat yang perlu ditunaikan bila
cukup syarat-syaratnya. Sedekah sunat ialah tidak terikat kepada apa-apa
syarat, terpulang kepada keikhlasan orang yang hendak bersedekah.
Apa pun bersedekah mempunyai kelebihan atau fadilat yang tertentu:
Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah s.a.w bersabda yang
bermaksud: "Jagalah dirimu daripada api neraka meskipun hanya dengan
sedekah separuh biji kurma. Jika tidak dapat (bersedekah benda) dengan
kalimah tayyibah (perkataan yang baik)".
Diriwayatkan oleh
At-Tabrani, Anas berkata Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud:
"Bersedekahlah kamu kerana sedekah itu sebagai penebusmu (pembebasanmu)
daripada api neraka".
Diriwayatkan oleh Baihagi, Abu Hurairah
berkata, "Sesiapa yang memberi makan kepada orang mukmin (makanan
keinginannya) Allah mengharamkannya daripada api neraka".
Diriwayatkan oleh Al-Haqadai, Abu Hurairah berkata, Rasulullah s.a.w
bersabda yang bermaksud, "Sedekah itu dapat mengelakkan suul khatimah
(mati dalam keadaan yang tidak baik)".
Diriwayatkan oleh
At-Thabrani, Uqbah bin Amir berkata Rasulullah s.a.w pernah bersabda
yang bermaksud, "Sedekah itu dapat mengelakkan pemberinya daripada
kepanasan kubur dan pada hari kiamat seseorang itu hanya berlindung di
bawah naungan sedekahnya".
Diriwayatkan oleh Abu Daud
At-Tirmizi, Abu Said al-Khudri berkata, "Setiap orang mukmin yang
memberi makan kepada orang yang lapar maka Allah memberinya buah-buahan
syurga pada hari kiamat. Setiap mukmin yang memberi minuman pada orang
yang haus maka Allah akan memberinya minum daripada ar-Rahigil Makhtum
pada hari kiamat dan setiap mukmin yang memberi pakaian kepada mukmin
yang bertelanjang, Allah akan memberinya pakaian perhiasan syurga pada
hari kiamat."
Bagaimanapun bersedekahlah kerana Allah bukan
kerana sebab untuk berasa riak atau menunjuk-nunjuk. Sebaik-baiknya apa
yang disedekahkan oleh tangan kanan tidak akan diketahui oleh tangan
kiri, begitu juga sebaliknya.
“Katakanlah wahai Muhammad
sesungguhnya Tuhan-Ku memewahkan rezeki bagi sesiapa yang
dikehendaki-Nya antara hamba-Nya dan Ia juga yang menyempitkan baginya,
dan apa saja yang kamu dermakan maka Allah akan menggantikannya dan Dia
sebaik-baik pemberi rezeki” (Saba’ – 39). Sedekah itu menghapuskan kesalahan seperti air memadamkan api” (Hadis Riwayat At Tirmidzi)
Sedekah membersihkan harta dan menyucikan diri kita.
“Ambil sedekah daripada harta mereka untuk membersihkan dan menyucikan
mereka dan doakanlah mereka. Sesungguhnya doa engkau itu menjadi
ketenangan hati mereka. Allah maha mendengar lagi maha mengetahui” (At
Taubah-103).
Ganjaran Bersedekah
Rasulullah SAW
menganjurkan kepada kita umatnya untuk memperbanyak sedekah, hal itu
dimaksudkan agar rezeki yang Allah berikan kepada kita menjadi berkah.
Allah memberikan jaminan kemudahan bagi orang yang bersedekah, ganjaran
yang berlipat ganda (700 kali) dan ganti, sebagaiman firman-Nya dan
sabda Rasulullah SAW, sbb:
Allah Ta'ala berfirman, "Adapun
orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertaqwa dan
membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga) maka Kami kelak akan
menyiapkan baginya jalan yang mudah". {Qs. Al Lail (92): 5-8}
Allah Ta'ala berfirman, "Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh)
orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa
dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-tiap butir
seratus biji. Dan Allah Maha Luas (Kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui".
{Qs. Al Baqarah (2): 261} Rasulullah SAW bersabda, "Setiap awal
pagi, semasa terbit matahari, ada dua malaikat menyeru kepada manusia di
bumi. Yang satu menyeru, "Ya Tuhan, karuniakanlah ganti kepada orang
yang membelanjakan hartanya kepada Allah". Yang satu lagi menyeru
"Musnahkanlah orang yang menahan hartanya".
Tolak Bala dengan Sedekah
Orang-orang yang berfirman sangat sadar dengan kekuatan sedekah untuk
menolak bala, kesulitan dan berbagai macam penyakit, sebagaimana sabda
Rasulullah SAW, sbb:
"Bersegeralah bersedakah, sebab yang namanya bala tidak pernah mendahului sedekah" "Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah" "Obatilah penyakitmu dengan sedekah"
Banyak dari kita yang sudah mengetahui dan memahami perihal anjuran
bersedekah ini, namun persoalannya seringkali kita teramat susah untuk
melakukannya karena kekhawatiran bahwa kita salah memberi, sebagai
contoh kadang kita enggan memberi pengemis/pengamen yang kita temui di
pinggir jalan dengan pemikiran bahwa mereka pengemis menjadikan
meminta-minta sebagai profesinya, tidak mendidik, dll. Padahal
sesungguhnya prasangka kita yang demikian adalah bisikan-bisikan setan
laknatullah yang tidak rela melihat kita berbuat baik (bersedekah),
sebaiknya mulai saat ini hendaknya kita hilangkan prasangka-prasangka
yang demikian karena seharusnya sedekah itu kita niatkan sebagai bukti
keimanan kita atas perintah Allah dan rasul-Nya yang menganjurkan
umatnya untuk gemar bersedekah.
Masalah apabila ternyata
kemudian bahwa sedekah yang kita beri kepada pengemis/pengamen tadi
tidak tepat sasaran, bukan lagi urusan kita, karena sedekah hakekatnya
adalah ladang amal bagi hamba-hamba Allah yang bertaqwa.
Pengemis/pengamen/fakir miskin lainnya adalah ladang amal bagi orang
yang berkecukupan, dapat kita bayangkan andaikata tidak ada lagi
orang-orang tersebut, kepada siapa lagi kita dapat beramal (bersedekah)
???
Atau kalau kita termasuk orang yang tidak suka memberi
sedekah (kepada pengemis/pengamen/fakir miskin) dengan berbagai alasan
dan pertimbangan maka biasakanlah bersedekah dengan menyiapkan sejumlah
uang sebelum sholat Jum'at dan memasukkannya ke kotak-kotak amal yang
tersedia dan biasakanlah dengan memberi sejumlah minimal setiap Jum'at,
misalnya Jum'at ini kita menyumbang Rm10 ke kotak amal maka sebaiknya
Jum'at berikutnya harus sama, syukur-syukur bisa lebih dan terutama
harus diiringi dengan keikhlasan.
Sedekah anda, walaupun kecil
tetapi amat berharga di sisi Allah Azza Wa Jalla. Orang yang bakhil dan
kikir dengan tidak menyedahkan sebagian hartanya akan merugi di dunia
dan akhirat karena tidak mendapat keberkahan. Jadi, sejatinya orang yang
bersedekah adalah untuk kepentingan dirinya. Sebab menginfaqkan
(belanjakan) harta akan memperoleh berkah dan sebaliknya menahannya
adalah celaka. Tidak mengherankan jika orang yang bersedekah diibaratkan
orang yang berinvestasi dan menabung di sisi Allah dengan jalan
meminjamkan pemberiannya kepada Allah. Balasan yang akan diperoleh
berlipatganda. Mereka tidak akan rugi meskipun pada awalnya mereka
kehilangan sesuatu.
Sedekah yang pahalanya terus mengalir
Dari Abu Hurairah RA, bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW telah bersabda:
"Bila seorang hamba telah meninggal, segala amalnya terputus, kecuali
tiga hal: amal jariah, ilmu yang bermanfaat atau anak shalih yang
mendo'akannya" (HR. Bukhari, dalam Adabul Mufrad) Berikut contoh konkrit, sadaqah (amal) jariah, yang pahalanya terus mengalir walaupun si pemberi sadaqah telah wafat:
Berikan Al-Quran pada seseorang, setiap saat Al-Quran tersebut dibaca, anda mendapatkan kebaikan. Ajarkan seseorang sebuah do'a. Pada setiap bacaan do'a itu, anda mendapatkan kebaikan. Sumbangkan kursi roda ke RS dan setiap orang sakit menggunakannya, anda mendapatkan kebaikan. Tanam sebuah pohon. Setiap seseorang atau haiwan berlindung di bawahnya atau makan buahnya, anda mendapatkan kebaikan. Tempatkan pendingin air di tempat umum. Berbagi bacaan yang membangun dengan seseorang. Libatkan diri dalam pembangunan mesjid. Berbagi CD Quran atau Do'a. Bantulah pendidikan seorang anak.
Bagikan pengetahuan ini dengan orang lain. Jika seseorang
menjalankan salah satu dari hal di atas, Anda dapat kebaikan sampai hari
Qiamat.
sumber : https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=10151779165062240&id=319541272239
Tidak ada komentar:
Posting Komentar